1. 1. Mencari frekuensi resonansi dari filter LC
2. 2. Mengukur nilai induktansi kumparan
TIPE FILTER GELOMBANG MIKRO
Pada dasarnya filter dapat dibuat sesuai dengan komponen yang digunakan, dalam hal ini berdasarkan komponen yang digunakan filter dapat digolongkan kedalam 2 jenis yaitu menggunakan komponen diskrit dan komponen terdistribusi.
Filter dengan menggunakan komponen – komponen diskrit biasanya tersusun atas komponen reaktif R ( resistor), L ( Induktor), C (Kapasitor) atau biasa disebut filter pasif dan komponen R,C penguat / Operational Amplifier ( filter aktif).
TERDISTRIBUSI
Filter dengan menggunakan komponen – komponen terdistribusi tersusun atas componen yang berasal dari komponen L,C,R terdistribusi (saluran transmisi). Dalam hal ini beberapa contoh saluran transmisi diantaranya saluran strip, mikrostrip, waveguide, coaxial dan jenis saluran transmisi yang lain.
INDUKTOR
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
ALAT DAN BAHAN
1. 1. Signal generator
2. 2. Oscilloscope
3. 3. Frequency counter
4. 4. Inductor 16 lilitan
5. 5. Kapasitor 50pF
6. 6. BNC to jepit
PROSEDUR
1. 1. Membuat sebuah inductor, Sebuah kawat tembaga dililitkan pada pipa sebanyak 16 putaran/lilitan.
2. 2. Set signal generator pada frequency 5 MHz dan amplitude 4 Vpp
3. 3. Rangkai inductor dan kapasitor seperti gambar dibawah
4. Ukur nilai frekuensi resonansinya menggunakan frekuensi counter.
HASIL PENGAMATAN
Gambar gelombang output dan input
Gambar konduktor 16 lilitan:
Keterangan :
Gelombang input 4Vpp
Gelombang output 2Vpp
Hasil : frekuensi resonansi = 5,4MHz
Induktansi = 0,173 µH
ANALISISA DATA
- 1.Amplitude pada output berkurang dimungkinkan karena lilitan pada inductor kurang rapat atau kawat tembaganya tertekuk atau cacat.
- 2. Nilai induktansi :
KESIMPULAN
- 1. Frekuensi resonansi dari filter LC lebih besar dari frekuensi awal yaitu 5,4 MHz
- 2. Nilai induktansi dari inductor 16 lilitan yaitu 0,173µH, lebih banyak lilitan, maka induktansi lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar